Wisata ke Pulau Lombok tidak lengkap rasanya jika tidak membeli oleh-oleh untuk keluarga di kampung halaman. Beberapa kerajinan khas Lombok, Nusa Tenggara Barat yang sangat populer di kalangan wisatawan sebagai oleh-oleh di pulau Lombok seperti manik-manik, gerabah, cukli rungkang, ketak beleke, kain tenun, batik sasambo Lombok dan lain-lain.
Batik pada umumnya sama, namun yang membedakan adalah makna yang terkandung dalam setiap bahan batik tersebut. Batik tidak hanya digunakan untuk seragam batik formal, seperti seragam pelajar, pegawai negeri sipil, pegawai pemerintah, pejabat dan masyarakat umum untuk acara formal lainnya. Namun, itu banyak digunakan untuk bahan kaos sehari-hari.
Untuk lebih memperkenalkan Batik Lombok kepada dunia, banyak tips yang bisa diikuti, misalnya bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat dengan melakukan kegiatan bernuansa budaya, atau bisa juga mempromosikannya secara online dengan bantuan platform website. Ada banyak jasa training website untuk mempermudah prosesnya.
Batik merupakan kain khas Indonesia dengan motif atau gambar unik yang dibuat khusus dengan cara menuliskan atau mengoleskan malam pada kain dengan teknik tertentu untuk menghasilkan gambar dan motif yang menarik dan indah.
Pemberian nama Batik Sasambo bukan tanpa alasan, namun kata “Sasambo” terdiri dari 3 kata yaitu Sasak, Samawa dan Mbojo. Suku Sasak, Samawa dan Mbojo merupakan 3 suku besar yang mendiami provinsi Nusa Tenggara Barat. Dimana 3 suku yang bertempat tinggal di wilayah Nusa Tenggara Barat yaitu :
Ilustrasi Suku Sasak di Nusa Tenggara Barat
Batik Sasambo masih tergolong muda karena pertama kali diluncurkan pada tahun 2010. Sesuai dengan penetapan batik yang telah ditetapkan sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat mulai mengembangkan batik khas Nusa Tenggara Barat. Maka pada 17 April 2010 batik Sasambo diluncurkan.
Hal ini dilakukan dengan tujuan agar seluruh suku Nusa Tenggara Barat merasa memiliki dan melestarikan penggunaan Batik Sasambo sebagai batik khas Nusa Tenggara Barat. Padahal suku di Nusa Tenggara Barat tidak hanya Sasak, Samawa dan Mbojo.Namun, suku-suku kecil lainnya masih menggunakan bahasa sehari-hari dengan bahasa 3 suku besar tersebut.
Motif khas Batik Sasambo menyampaikan adat dan budaya lokal Nusa Tenggara Barat. Adapun motif-motif dari Batik Sasambo antara lain:
Dari berbagai macam motif batik sasambo, motif “kangkung” adalah yang paling populer karena masyarakat Nusa Tenggara Barat terkenal dengan sayuran khasnya “plecing kangkung“.
Warna batik sasambo bervariasi antara lain merah, jingga, kuning, kuning keemasan, biru muda, biru tua, dan lain sebagainnya. Sedangkan motif batik sasambo yang paling banyak dibeli oleh masyarakat dan wisatawan adalah motif kangkung dengan warna merah yang berpadu dengan kuning keemasan.
Cara pembuatan batik Sasambo hampir sama dengan pembuatan batik pada umumnya, seperti Batik Jogja dan Pekalongan. Cara untuk membuatnya seperti berikut:
Langkah pertama adalah membuat Molani atau menggambar motif batik. Implementasi desain batik sesuai motif yang diinginkan, seperti motif kangkung, Gerabah, mutiara, rumah panggung dan lain-lain. Untu k membuat Molani ini biasanya digunakan pensil yang digambar langsung di atas kain.
Pada langkah kedua, motif motif yang sudah dibuat tersebut ditebalkan menggunakan lelehan lilin.
Langkah ketiga adalah melapisi bagian putih dengan lilin sehingga ketika diwarnai dengan pewarna, lapisan yang diberi lilin tidak akan terkena warnanya.
Langkah keempat adalah proses pewarnaan pertama, yaitu dilakukan pada bagian yang tidak dilapisi lilin, kemudian dikeringkan dengan cara dijemur.
Langkah kelima adalah melukis menggunakan canting untuk menjaga warna pada tahap pewarnaan pertama, kemudian mencelupkannya pada warna kedua atau tahap pewarnaan kedua
Langkah keenam adalah menghilangkan lilin yang menempel pada kain dengan cara merendam kain dalam air yang dipanaskan diatas tungku.
Langkah ketujuh adalah mengulang kembali batik dengan lilin untuk menjaga warna pada pewarnaan pertama dan kedua.
Langkah kedelapan adalah merebus kain yang sudah berubah warna dengan air panas untuk menghilangkan lapisan lilin sehingga motif yang dibuat pada kain terlihat jelas.
Langkah kesembilan adalah mencuci kain batik dan menjemurnya di bawah sinar matahari.
Demikian ulasan mengenai Batik Sasambo, Batik khas Nusa Tenggara Barat. Semoga artikel ini menambah wawasan dan bagi Anda yang berencana berwisata ke Pulau Lombok atau Pulau Sumbawa jangan lupa untuk membeli Batik Sasambo.